Kamis, 09 November 2017

10 Keahlian Wajib Bagi Praktisi Public Relations & Corporate Communication

Related image

konsultan pr jakarta - Pada era dimana komunikasi semakin terbuka dan transparan, keberhasilan bisnis bukanlah pada ukuran biaya iklan, namun pada kwalitas hubungan dengan pelanggan.

Praktik Public Relations atau corporate communication berdasar pada output satu arah atau manipulasi kebenaran akan tidak bertahan hidup di masa sosial media. Pemasaran sudah berkembang jadi P2P (person to person) bukanlah B2C atau B2B. Bukanlah sekali lagi mengenai memaksakan pesan kita ke umum, namun buat koneksi dengan beberapa orang yang juga akan memberitahukan orang yang lain mengenai kita atau brand kita.

Saya agak meragukan mereka yang mengakui praktisi komunikasi atau bahkan juga konsultan digital marketing communications namun tidak aktif di sosial media. Nah, kesempatan ini saya menerangkan beberapa kekuatan yang banyak diremehkan, tetapi baiknya dipunyai oleh praktisi Public Relations dan Corporate Communicarions.

Berikut beberapa kekuatan yang perlu dipunyai praktisi komunikasi masa baru, bersama alasannya :

1. Writing/Copywriting 

Kekuatan menulis dan meningkatkan narasi yaitu apa yang diperlukan PR perusahaan. Hanya 5% dari audiens yang mengingat data, sesaat 63% mengingat narasi yang bagus. Praktisi perlu mengerti bagaimana membuat content untuk pembaca, calon customer, atau umum. Copywriting ini berlaku untuk content sosial media, advertising, maupun press release.

2. Social Media activation 

Praktisi harus memahami cara kerja setiap social media bila tidak mau ketinggalan atau salah langkah yang buat berantakan. Di situ kekeliruan awal Public Relations yang buat press release yang mengatakan nama saya jadi pelanggan disebut, yang komplain tentang layanan dan biaya restaurannya (walau sebenarnya bukanlah), yaitu karena PR perusahaan yg tidak mengecek tweet original saya sebelumnya buat press release, hanya beranggapan berdasar pada quote retweet dari orang yang lain yang lalu dimuat oleh media. Kalau saja cermat dan mengerti cara kerja path dan twitter, kalau repath bermakna bukanlah penebar pertama dan quote tweet dapat diedit oleh orang yang lain, maka fitnah dan bullying dapat terhindar.

Note : sebelumnya buat press release semestinya konfirmasi dan cek ricek banyak pihak terlebih dulu agar tidak terjadi kekeliruan fatal. Janganlah memprioritaskan emosi!

3. Social Kontent Creation/Story 

Praktisi harus mengerti bagaimana memakai sosial media untuk buat pembicaraan yang bermakna dengan umum. Harus ketahui content atau narasi yang juga akan menarik perhatian pemakai sosial media atau umum. Harus mengerti taktik content press conference atau kiat marketing PR, hingga temanya menarik untuk media.

Setiap praktisi Public Relations baiknya memiliki kekuatan storytelling.

4. Speed to Information 

Praktisi PR atau corcomm harus selalu update dengan info baru, terutama info sekitar lifestyle tujuan audience-nya.

5. Video editing/Production 

Ketrampilan ini tidak harus dipunyai oleh individu praktisi, karena dapat dilakukan oleh tim, namun sekurang-kurangnya praktisi harus pelajarinya sekedar untuk memahami, terlebih bila tempatnya yaitu manajer atau Head.

Saya senantiasa berdasar ‘jangan berikan pekerjaan yg tidak kita pahami’, untuk menghindar beberapa hal yg tidak kita kehendaki saja :)

6. Mobile 

Zaman digital tidak memahami masalah mobile? Baiknya tekuni, karena tujuan audience kamu peluang besar berhubungan dengan mobile setiap detiknya.

7. Programming Skills 

Kekuatan ini sama dengan video editing barusan perlakuannya. Tidak harus pakar, namun baiknya dipelajari. Sekurang-kurangnya, kita ketahui persoalan dan pemecahannya untuk pengambilan ketentuan.

8. Managing Virtual Tims 

Di masa sosial media, telah umum terjadi kalau meeting tidak harus berjumpa fisik, dapat melalui text atau video call. Jam kerja pun 24 jam karena banyak berhubungan dengan umum dunia maya yang ramai 24 jam. Memaksakan untuk berjumpa fisik telah tidak efektif sekali lagi. Jadi seseorang pimpinan PR atau corcomm harus memiliki kekuatan ini.

9. Blogger Outreach 

Praktisi harus dapat berhubungan dengan blogger dan mengerti apa yang di cari atau menarik untuk blogger. Harus ketahui blogger mana yang sesuai tujuan audience-nya. Harus memahami apa yang dapat di tawarkan untuk blogger dan apa yang dapat diperoleh dari blogger. Don’t expect something for nothing!

Cara termudah untuk mengerti mereka, ya jadi bagian dari mereka. Coba jadi blogger :)

Note : Bedakan perlakuan untuk blogger dan jurnalis media. Blogger tidak memiliki tujuan jumlah berita atau deadline berita.

10. SEO & Analytic 

Praktisi harus mengerti cara kerja Search Engine Optimization, untuk meningkatkan site dan menghemat waktu. Fyi, saat ini umum mencari semua info di search engine. Jadi meletakkan kata kunci (keyword) yang cocok untuk content kita yaitu kewajiban.

Kembali sekali lagi, ‘Don’t expect something for nothing’…mempelajari analytic data itu penting untuk intelligent marketing dan ketentuan bisnis!

Lihat juga : konsultan public relations

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact us

Nama

Email *

Pesan *